Kenari yang
sudah jelas diketahui kelaminnya kemudian dikawinkan pada saat berahi. Apabila
belum berahi penjodohan akan memerlukan waktu yang lama. Bahkan, ada
kemungkinan berkelahi atau mengusir pasangannya dari kandang yang ditempati.
Oleh karena itu, sebaiknya pasangan yang akan dijodohkan dipisah terlebih
dahulu. Tempatkan pasangan tersebut masing-masing dalam sangkar atau kandang
yang terpisah, sembari menunggu waktu berahi tiba.
Untuk
mengawinkan kenari, peternak harus mengetahui lebih dahulu tanda-tanda berahi.
Kenari betin yang berahi terlihat bagian duburnya membesar. Burung ini tampak
terbang ke sana kemari sambil berbunyi dan suka mencabut atau mencabik-cabik
kertas, bulu, atau benda apa saja yang
berada didalam kandang, serta sekali-kali mendekam di sarang yang telah
disediakan.
Sementara kenari
jantan pada saat kondisi sehat bisa dikatakan selalu berahi dan kelihatan gacor (terus berbunyi). Bila melihat
atau mendengar suara betina langsung menyahut dengan suara yang lebih keras.
Begitu pula jika mendengar kenari jantan lain berbunyi.
Setelah terlihat
tanda-tanda berahi, kedua induk kenari bisa dijadikan satu dalam kandang
penangkaran. Ini jelas lebih mudah untuk penjodohan karena bila telah sama-sama
berahi, tidak begitu lama lagi kenari pun akan segera kawin.
Jika belum
terlihat tanda-tanda berahi, pasangan kenari yang akan dijodohkan dapat
dirangsang agar cepat berahi melalui berbagai cara. Di antaranya dengan memberi
makanan yang bergizi tinggi, misalnya menambah nigger, tepung roti, CD, kuning
telur, selada, dan perutan wortel yang dicampur dengan madu. Dapat pula dengan
memberikan AD-plek atau vitamin lain khusus untuk burung ke dalam air minumnya.
Selain itu, harus diimbangi pula dengan mandi dan penjemuran yang cukup setiap
hari.